Bagian 1
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
Bagian 5
Bagian 6
Bagian 7
Rabu, 19 Juni 2013
Selasa, 18 Juni 2013
Senin, 17 Juni 2013
Audio Wayang Ki Seno Nugroho
- Banjaran Bimo
- Life Madukismo
- Banjaran Narayana
- Wahyu Widayat
- Babad Alas Wanamarta
- Life Kota Gedhe
- Life Munggi Gunungkidul
Warga Laras
Adalah paguyuban karawitan ayang selama ini selalu menjadi pengiring dalam setiap pementasan…..Terdiri dari berbagai macam karakter manusia, ketrampilan, dan tempat tinggal. Banyak suka dan duka yang telah kami lewati dalam perjalananku menjadi praktisi pedalangan dan seniman tradisi. Semua ini kami lalui dengan semangat dan kegembiraan yang mendalam….walau kadang kenyatan tidak semanis yang kami kira. Warga Laras generasi terakhir…..kami baru bisa merasakan arti kebersamaan, saling pengertian, dan terbuka…..Canda tawa, gojek, guyon…walau kadang menjurus kasar dan menyakitkan….tapi semua itu hanyalah bumbu dan pemanis dalam kami bergumul dan berkarya……
Group wargo laras selalu menyesuaikan dimana tempat pentas , meski harus berseragam dengan pecis dsb
Serius
Ki Sigit Ariyanto
Bapak
Ki Suparman alm adalah sosok dalang kondhang di tahun 70an, beliau
adalah ayah dari Ki Seno nugroho. Ketika penulis menanyakan tentang Ki
Suparman kepada Ki Seno , Ki Seno selalu menjawab , bahwa beliau adalah
sosok Ayah yg sangat baik , tidak pernah memarahi anak, dan jika menulis
menanyakan tentang kiprah Ki Suparman , Kiseno selalu menjawab , ”
beliau adalah dalang terbaik dari yg terbaik ” itu saja , jika sudah
ditanya tentang ayahnya Ki Seno selalu berkaca kaca seperti mau menangis
, dan Ki Seno selalu bilang ” wis ..ah..bapak wis tentrem neng kana …”
aja dirasani …hanya ungkapan yg selalu membuat Ki Seno sering menangis
meski tidak ditanya atau kadang sendiri. ” aku iso kaya ngene .. aku
wis dadi dalang , ning emane bapakku ora nunggoni…maka setiap akan
memulai mendalang Ki Seno selalu memanjatkan doa kepada Tuhan , juga
meminta doa restu kepada Ki Suparaman …” bapak , nyuwun pengestu ..” itu
yg selalu diucap jika Ki Seno akan memulai pergelaran, namun Ki Seno
tetap bangga karena dalam hatinya selalu percaya bahwa Ki Suparman tahu
kiprah Ki Seno meski dari tempat yg lain.
Crew Warga Laras 2014
AGNES SILVIA Mahasiswi jurusan karawitan , ikut pentas Ki Seno sejak klas 2 SD pada saat itu sering menyanyikan lagu campur sari dan dangdut, namun lama kelamaan lebih suka belajar ke klasik, sehingga sekarang telah menguasai sindenan , bowo , dll… berasal dari SOBOMAN, Pleret bantul , ibunya dulu juga jurusan karawitan di SMKI jogjakarta , agnes mempunyai darah seni dari eyangnya yg juga seorang dhalang.
Pekerjaan Utamanya adalah peternak bebek bergabung dengan warga laras semenjak 2010 meski wajah kelihatan muda tapi Bolot berusia 50 tahun lebih. ketika pentas selalu membawa batang tebu entah dapat dari mana itulah ki Bolot
Ki Geter Pramuji Widodo .. putra dari dalang sepuh Ki Sudarsana dari sorobayan sanden bantul , beliau juga sosok dalang mudha yg konvensional ,dan sudah sering mendapat job mendalang , Ki Geter tergolong lama menjadi penggender Ki Seno , sejak Ki Seno belajar medalang sampai sekarang masih setia mengikuti kemanapun Ki Seno mendalang bahkan meski harus tanpa rombongan Ki Geter dan Ki Untoro selalu mengikuti pentas Ki Seno.
Putra dari dhalang Ki Suwadi dari Bantul. Ikut Warga Laras sejak tahun 2009 bertempat tinggal di Temanggung Jawa Tengah. Meskipun jarak yang sangat jauh Namun Gunawan selalu hadir dalam setiap pagelaran. sebagai pemusik penabuh saron sangatlah lihai sehingga mendapat anugerah penyaron terbaik di Jogjakarta.
Heru Nugroho dalah adik Ki Seno Nugroho juga piawai membuat soundtrack sinetron juga film. Drop Out Isi Jogja selalu mengikuti pentas Warga Laras dimanapun
Basic sebenarnya pemain organ, sebagai pemain organ ketika Ki Seno Mendalang namun ketika ki Seno memutuskan tidak memakai musik, Janu lalu belajar memainkan instrumen gamelan juga sering sebagai sopir Ki Seno Nugroho
Suaranya merdu bak "Ebiet G Ade" menarik untuk di masukan kedalam grup Warga Laras Sukatno bertempat tinggal di Lereng Merapi sejak tahun 2011 masuk dalam grup Warga Laras Namun Katno juga sering ikut dalang yang lain ketika Ki Seno tidak pentas maka katno sering disebut Wiraswara 1000 Dhalang
Kiswan Putra dari bapak Suwarjo (Pengenang Ki Hadi Sugito) adik sumantri, piawai mendalang juga memainkan instrumen gamelan berkepribadian SUPER LEBAY tur Aleman bin manja. juga mbagusi ketika kecil berkali kali mengikuti Festival wayang mewakili DIY di Jakarta namun karena perangai yang agak kemaki maka ketika dewasa justru macet. namun tetap memendam kepintaran memainkan wayang. di warga laras sering di panggil Benguk atau si "Tolol" atau Mr Haiyah
LINGGA cucu dari dalang sepuh dari Sleman Ki Singku Tjerma Sutardjo, juga seorang dalang sarjana seni jurusan pedalangan ISI jogjakarta, mahir memainkan wayang , lebih sering kurang mengendalikan emosi jika mendalang sehingga kata kata kotor sering terlontar tanpa sengaja , kalau adegan petruk menangis paling lucu, namun tetap bagus dalam mendalang di WL Ki Lingga sekarang pegang Demung
Harya Sumantri putra dari Ki Sumarjo, adalah pengendang dari Ki Seno Nugroho , asal dari bambanglipuro, juga bisa mendalang. Kakak dari Kiswan, Putra dari bapak Suwarjo (Pengenang Ki Hadi Sugito)
Pekerjaan Utamanya adalah peternak bebek bergabung dengan warga laras semenjak 2010 meski wajah kelihatan muda tapi Bolot berusia 50 tahun lebih. ketika pentas selalu membawa batang tebu itulah ki Bolot
NETI SULANDARI sarjana seni jurusan karawitan lulusan ISI jogjakarta, tempat tinggal di MINGGIR SLEMAN jogjakarta , sudah berkeluarga, suaminya dari keluarga dalang sleman , sudah sekitar 6 tahun lebih mengikuti pentas Ki Seno nugroho.
Ayah dari Sumantri dan Kiswan ini adalah mantan pengendang Alm H. Sugito piawai memegang instrumen Siter juga sangat piawai memainkan HP Bahkan selalu membawa HP 4 Buah ketika pentas dimanapun
Sejak Ki Seno belajar mendalang sudah mengikuti Ki Seno mendalang bergabung Warga Laras sampai 2 generasi. piawai memainkan instrumen gamelan apapun. lulusan SMKI ini disamping pemain instrumen gamelan juga sering sebagai makelar apapun
NYI PRASTIWI RAHAYU juga pesinden senior di jogjakarta, putra dari pesinden terkenal di jogja yaitu Alm Ibu Purwanti, Nyi Prastiwi mempunyai cengkok yg khas, serta humor humor yg mengocok perut , namun agak sedikit saru , tapi begitulah Nyi Prastiwi , sehingga menjadi pewarna yg kental dalam tubuh WL , beliau juga membantu mengarahkan sinden sinden muda yg ada di WL , sudah lebih dari 15 tahun Nyi Prastiwi mengikuti Ki Seno nugroho
Lulusan Seni Jurusan Karawitan bergabung dengan warga laras mulai tahun 2008 piawai memainkan instrumen gamelan. suka bercanda dengan kata kata jorok sering menjadi bahan olok olok teman-teman di warga laras karena mempunyai mulut yang lebar. namun meski diejek apapun solichin tidak pernah marah begitulah keakraban paguyuban warga laras
NYI SUJIATI pesinden senior di jogjakarta , istri dari dhalang Ki Hadisutikno, dan telah mengikuti pentas banyak dalang jogja maupun surakarta, beliau sekarang juga aktif dalam paguyuban Wargo Laras dan mengikuti pentas Ki Seno nugroho , jika suaminya Ki Hadi sutikno sedang libur, hampir lebih dari 10 tahun Nyi Sujiati mengikuti pentas Ki Seno nugroho, beliau juga yg menuntun pesinden pesinden muda di WL, untuk menjadi pesinden yg profesional
TATIN LESTARI HANDAYANI , sarjana seni lulusan ISI jogjakarta , sudah sekitar 3 tahun lebih mengikuti pentas Ki Seno Nugroho, berasal dari desa Gembongan Kulon progo jogjakarta , ibunya juga seorang sinden senior dijogjakarta bernama Ibu Sri Lungid ( sinden dari Alm Ki Hadisugito ) , salah satu calon sinden di jogjakarta
Suami Nyi Tatin Lestari Handayani adalah menantu Nyi Sri Lungit (mantan pesinden Ki H. Sugito) bergabung dengan warga laras kerika penabuh gong warga laras nebgalami stroke, maka Tulus yang juga menjadi sarjana seni menggantikan dan bergabung dengan warga laras . tulus juga sangat mahir memainkan semua instrumen gamelan, pernah melawat ke Portugal
WAHYU KRISNAWATI sarjana seni lulusan ISI jogjakarta, tempat tinggal di SEMOYA BERBAH SLEMAN , telah berkeluarga, bersuamikan KI Sumaryono , juga sosok dalang , Ki Sumaryono adalah yg sering menjadi panjak Ki Seno ketika mendalang , panjak ( org yg duduk dibelakang dalang )
Minggu, 16 Juni 2013
Dokumentasi Wayang
Telah banyak vcd/ dvd Ki Seno Nugroho namun tidak dijual bebas hanya dimiliki oleh beliau beliau yg merekam pada saat pentas , untuk kenang kenangan , namun juga dimiliki Ki Seno Nugroho, yg menjadi koleksi Ki Seno antara lain : Babad Alas Wanamarta, Banjaran Bima, Banjaran Narayana, Wahyu Widayat, Kumbakarna Gugur , Wahyu Trimanggolo , gareng mantu , dan Suluhan ” gathutkaca gugur” bagi penggemar yg menginginkan bisa menghubungi Ki Seno atau asisten Ki seno untuk membakar VCD/ DVD wayang Ki Seno Nugroho.
Kamis, 13 Juni 2013
Sabtu, 01 Juni 2013
Budalan
Pementasan Ki Seno Nugroho dalam penutupan pembukaan Sahid Rich Jogja Hotel , Jalan Magelang KM 6 Sleman , Budalan Buto cerita Babad Alas Wanamarta.
Pagelaran Di Alun Alun Utara
Pementasan Ki Seno Nugroho dalam penutupan Haul 500 tahun Kanjeng Sunan Kalijaga , di alun alun utara benar benar mampu memukau penonton yg berjumlah ribuan yg datang berjubel di alun alun utara jogja , Dengan cerita Pandawa mukswa Ki seno benera benar mampu menghipnotis penonton , sehingga sampai pagi penonton tidak beranjak dari tempat duduk . Dari segi Dramatik penguasaan lakon , antawecana , bahkan dalam memainkan lakon yg sakral pun Ki Seno tetep mampu membuat humor homor segar yg mampu membuat penonton terpingkal pingkal dan terhibur . Benar benar pertunjukan yg segar dan penuh dengan tuntunan . Ki Seno juga berterima kasih kepada seluruh penonton telah mau rawuh di alun alun utara sehingga pertunjukan berlangsung ramai dan sukses .
Sekilas Ki Seno Nugroho
Lahir di kota jogjakarta persisnya di kampung mangkukusuman,
kelurahan baciro , kecamatan gondokusuman pada tanggal 23 agustus 1972,
Ki Seno nugroho adalah putra ke empat dari dalang kondhang jogjakarta
alm KI SUPARMAN CERMO WIYOTO dari seorang ibu bernama SAYEKTI. Putra
ke-empat dari lima saudara ini sejak kecil telah ikut mendalang ayahnya
dimana ayahnya pentas mendalang , namun keinginan menjadi dalang tumbuh
pada waktu klas III SMP, karena terkagum kagum dengan pementasan KI
manteb sudarsana di sasana hinggil dwi abad jogjakarta , sepulang dari
nonton ki manteb , ki seno selalu belajar memainkan wayang dirumah
namun kesempatan pentas Ki seno datang pada saat lulus SMP itupun hanya
berdurasi 1jam dikampungnya sendiri ( mucuki ) ayahnya sebelum mendalang
semalam .
Setelah lulus SMP Ki seno melanjutkan sekolah di SMKI jurusan
pedalangan , namun ketika Ki Seno menginjak klas II SMKI , ayahnya
meninggal , hal tersebut menjadi cambuk bagi Ki seno untuk semakin
memperdalam ilmu pedalangan , dengan menonton setiap dalang senior
pentas meski harus bersepeda. sebelum meninggal ayah Ki senonugroho ,
yaitu Ki Suparman telah melihat pementasan wayang ki seno siang hari di
kampung mrican ( tahun lupa ) itu pementasan pertama kali Ki seno
nugroho. dan hanya sekali itu Ki Suparman melihat pementasan ki seno
sebelum meninggal
Sepeninggal ayahnya ki seno semakin rajin melihat wayang dan juga
ikut nabuh ( wiyogo) dalam setiap pementasan wayang alm Ki Sukoco , yg
sebanrnya masih kakak dari ki seno ( ki sukoco adalah putra dari kakak
perempuan alm kisuparman ) setalah lama mengikuti ki sukoco mendalang, (
nyantrik ) akhirnya setelah merasa mampu dan sudah sedikit laku ki Seno
keluar dari group ki sukoco dan belajar mandiri , membentuk group
karawitan bernama WARGO LARAS ( nama group karawitan ayahnya dulu ) yg
notabene di isi oleh adik adik kelas ki Seno di SMKI , semakin lama
semakin solid dan juga semakin lama perlahan lahan ki seno mulai laku.
kesempatan berkolaborasi dengan dalang idola datang , Ki seno diajak
duet dengan KI manteb sudarsana ( ultah GOLKAR ) bersama ki edy suwondo,
lalu juga berduat berdua dengan Ki manteb sudarsana ( dalam hari jadi
KAB sleman ) juga berduet dengan KI H. anom suroto pada acara ULTAH
TVRI JOGJA . serta pentas bertiga bersama KI MANTEB , KI SUKOCO , dalan
HUT harian kedaulatan rakyat, pentas bareng dengan KI ENTHUS SUSMONO ,
dalam acara KONGGRES BAHASA JAWA di hotel ambarukma jogjakarta , serta
pentas pentas yg sudah tidak bisa dihitung jumlahnya , di desa, di kota
,person , ultah pabrik dan juga di kampus kampus perguruan tinggi
jogjakarta. ki seno nugroho selalu berinovatif dalam setiap pementasan ,
namun masih dalam koridor adiluhung, juga tidak pernah menolak jika di
duetkan dengan pelawak pelawak jogja maupun nasional.
Ki seno nugroho telah pentas di berbagai kota , pulau bahkan manca
negara , jogjakarta , jawa tengah , jawabarat , jawa timur , sumatra
kalimantan , bahkan papua telah di singgahi ki seno nugroho dalam
melestarikan budaya wayang . Ki Seno nugroho handal dalam memainkan
wayang sabet ( perang ) dengan dibumbui humor humor yg segar dalam
setiap adegan sehingga mendapat tempat di hati penggemar dan juga
dinanti pementasannya.
Ki seno nugroho juga tidak menolak berkolaborasi dengan seni lain
seperti tari teater dll , pada tahun 2000 bersama miroto dance company,
berkolaborasi dalan karya dancing shadow, dan dipentaskan di 10 kota di
belanda, kiseno sebagai dalang dan juga naratos juga pengrawit.
Tahun 2002 berkolaborasi dengan miroto dance company juga dengan
B.Subono composer dari solo ( dalang ) membuat karya ” SAIJAH ADINDA ”
dalam bentuk drama tari dan wayang dipentaskan di 10 kota di belanda.
Ki seno nugroho menjadi dalang bersama ki sigid rembang juga Ki B.
subono , juga sebagai pengrawit dan juga bermain teater dengan DEN
BAGUSE NGARSO . Kiseno memerankan tokoh belanda .
tahun 2004 Ki Seno Nugroho kembali pentas di jerman tepatnya di kota
BERLIN dan KOHLN bersama miroto dance yg mementaskan wayang orang
ramayana , dan ki seno mementaskan wayang kulit ramayana
Tahun 2006 berkolaborasi bersama koreografer BIMO WIWOHATMO ki seno sebagai dalang dan penari pentas di KORSEL.
Dan pada tahun 2008 ki seno nugroho bersama sebagian rombongan
pengrawitnya wargo laras bekerja sama dengan group karawitan KYAI
MADUSARI dari CANADA, membuat wayang multimedia , dan di pentaskan di 7
kota di CANADA
Meski telah pentas amapi ke manca negara , namun Ki seno tetap dalam
bingkai melestarikan budaya , beliau tetap menerima job meski dipelosok,
desa dan sebagainya , ” SENI WAYANG ADALAH HIDUPKU , JADI HIDUPKU DEMI
KELESTARIAN NYA ..” itula yg selalu diucap ki seno jika mengajar
pedalangan di SMKI jogjakarta . Ki Seno nugroho bertempat tinggal di
desa pelem sewu panggung harjo sewon bantul , dan telah menikah dengan
seorang dosen fakultas media rekam ISI jogjakarta bernama AGNES
WIDYASMORO dan telah dikaruniai 3 orang putra yaitu ANGLIR KINANTHI , GADHING PAWUKIR dan JENAR NYIMASAYU
Contact : 08122715633
087839071666
085702299902
087839071666
085702299902
Langganan:
Postingan
(
Atom
)